Upaya Cegah Stunting, Babinsa Wonosari Hadiri Sosialisasi Cegah Stunting Desa Binaan

KLATEN - Sertu Wariso Babinsa Desa Boto Koramil 22 Wonosari Kodim 0723 Klaten menghadiri Sosialisasi Cegah Stunting di Aula Kantor Desa Boto Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten, (27/7/2023)

Sosialisasikan yang dilaksanakan Pemerintah Kecamatan Wonosari melalui Dinas kesehatan Puskesmas Wonosari 1 tersebut merupakan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan sekaligus penanganan stunting yang ada di wilayah Kecamatan Wonosari. 

Baca juga: Netty Prasetiyani: Masyarakat Berhak Dapat Informasi Soal BPA Free

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kades Boto Boto Sri Rejeki, Camat Wonosari yg di wakili oleh Rusdi, KA Puskesmas Wonosari 1 dr. Magdalena, Babinsa Desa Boto Sertu Wariso, Ketua BPD Desa Boto Sulaiman, Perangkat Desa Boto, Ketua RT RW Se Desa Boto, Ibu PKK Desa Boto , Perwakilan Mahasiswa Yang KKN Undip. 

Saat ditemui pada kegiatannya, Sertu Wariso Selaku Babinsa Desa Boto menyampaikan akan selalu mendukung kegiatan pencegahan Stunting yang ada diwilayah.

Baca juga: 27 Orang Terjaring Operasi Yustisi Yang Dilaksanakan Polsek Bantarsari

"Kegiatan ini sangat diperlukan, mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa, " ungkap Sertu Wariso

Babinsa menjelaskan bahwa sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa anak stunting penyebab utamanya asupan gizi.

Baca juga: Satgas TMMD Reg 113 Kodim Klaten Dorong Jambanisasi

Masyarakat umumnya menganggap pertumbuhan fisik sepenuhnya dipengaruhi faktor keturunan. Pemahaman yang keliru selama ini, kerap menghambat sosialisasi pencegahan stunting yang semestinya dilakukan dengan upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun

“Jadi melalui momen sosialisasi hari ini, mari kita sama-sama memahami, apa yang mesti kita lakukan dalam mencegah dan menurunkan Stunting di Wilayah Kecamatan Wonosari khususnya di Desa Boto, " Pungkas Sertu Wariso. (Red) 

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Perkirakan Puncak Kasus Omicron Terjadi Awal Februari 2022